Sholat Berjamah |Pemahaman|

Assalamualaikum Warohmatullah'wabarokatuh
As Sunah Lovers?

Segala Puji Bagi Allah Subhanahu'wata'ala,Tuhan Semesta Alam Yang telah Memberikan Kepada Kita Kesehatan, Rizky, Dan Waktu untuk Bertaubat

Shalawat Serta Salam Semoga Tercurahkan kepada Pimpinan Kita, Panutan kita, Rasulullah Shalallahu'Alaihi wa Sallam, Kepada Sahabat Dan Keluarganya Aamiin Allahumma Aamiin.

Sholat Berjamaah Adalah Kewajiban Bagi Umat Islam Di manapun Berada Khususnya Bagi Ikhwan/Pria.

Shalat berjamaah merupakan syi'ar islam yang sangat agung, menyerupai shafnya malaikat ketika mereka beribadah, dan ibarat pasukan dalam suatu peperangan, ia merupakan sebab terjalinnya saling mencintai sesama muslim, saling mengenal, saling mengasihi, saling menyayangi, menampakkan kekuatan, dan kesatuan.

Hukumnya

Shalat berjamaah wajib atas setiap muslim yang mukallaf, laki-laki yang mampu, untuk shalat lima waktu, baik dalam perjalanan maupun mukim, dalam keadaan aman, maupun takut.

Jadi, Kalo Merasa Laki-laki yang Masih Mampu Ke Mesjid Untuk shalat Berjamaah, Mari Laksanakan

Dalil tentang keutamaan shalat berjamaah kita peroleh dari hadits Ibnu Umar, yang menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu'Alaihi Wa Sallam bersabda,

… صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً

”Shalat jama’ah melebihi shalat sendirian dengan (pahala) dua puluh tujuh derajat.” (Muttafaqun ‘alaih Fathul Bari II: 131 nomor 645; Muslim I: 450 nomor 650; Tirmidzi I: 138 nomor 215; Nasa’i II nomor 103 dan Ibnu Majah I: 259 nomor 789).

Ada hadits Nabi yang memperlihatkan betapa junjungan kita itu merasa sangat geram manakala umatnya shalat sendiri-sendiri.

Rasulullah shalallahu'Alaihi WaSallam bersabda, “Mau aku rasanya menyuruh orang untuk shalat… kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa kayu bakar untuk mendatangi mereka yang tidak ikut shalat dan membakar rumah-rumah mereka ….
(HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dengan lafal dari Muslim).

Tentu saja hadits tersebut sifatnya pengandaian; untuk menggambarkan betapa sungguh-sungguh seruan Nabi untuk berjamaah. Faktanya, sepanjang sejarah tidak sampai ada rumah yang dibakar Nabi karena alasan itu  bahkan untuk alasan lain manapun.

Kaum muslimin sudah cukup diyakinkan dengan seruan Nabi yang dimuliakan mereka, atau cukup dengan berbagai bentuk pahala yang dijanjikan, tidak sampai perlu dipaksa-paksa. Tentu saja ada pengecualiannya, yakni: kaum munafik.

Dalam variasi riwayat yang lain Nabi Shalallah'Alaihi Wa Sallam melengkapi pengandaian itu dengan kalimat berikut: “… Shalat Isya’ dan shalat Fajar adalah shalat yang paling dirasakan berat bagi orang-orang munafik. Padahal kalau saja mereka tahu, niscaya mereka akan mendatangi masjid bahkan kalau perlu dengan merangkak sekalipun.”

Memang nyaris tidak ada perkecualian bagi setiap lelaki untuk berjamaah di masjid. Dalam kondisi apapun, setiap laki-laki hendaknya shalat berjamaah dengan dasar hukum sunnah muakadah (yang dikuatkan hingga mendekati wajib).

Bahkan jika dia buta pun, tetap diharuskan untuk berjamaah di masjid. (Lihat boks: Ikuti Arah Kumandang Adzan.) .

Untuk kaum perempuan, Nabi memberi kemudahan tidak harus berjamaah di masjid. Namun karena berjamaah itu nilainya 27 derajat lebih tinggi, maka sudah tentu perempuan pun harus menunaikannya —kendati itu dilaksanakan di rumah.

Dan Rasulullah shalallahu'Alaihi wa sallam Bersabda:

“Janganlah kalian melarang para wanita (pergi) ke masjid dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai wangi-wangian.” (HR. Ahmad dan Abu Daud, hadits shahih)

“Janganlah kamu sekalian mencegah istri-istrimu pergi ke masjid, namun (ingat) rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka.”
(Abu Dawud)

Begitu Penting Nya Bagi Kita Kaum Muslimin Dan Muslimah Mengingat pahala Sholat Berjamaah Berkali-kali Lipat.

Maka Tentunya Bagi Kaum Muslimin Dan Muslimah Yang Beriman Pasti Akan sholat Berjamaah Di Mesjid.

Tata cara / Pemahaman Sholat Berjamaah

1. Rapatkan Barisan, Kaki Rapat Dengan Jamaah lain, Jika imam dan makmum sama-sama laki-laki, dan makmum pun hanya seorang, maka dia berdiri di sebelah kanannya sejajar dengan posisi imam.

2. Jika imam laki-laki diikuti satu atau lebih jamaah perempuan, maka posisi makmum berada di belakang imam.

3. Makmum berdiri membentuk shaf di belakang imam. Shaf dibentuk dimulai tepat dari belakang imam, terus dipenuhi ke sebelah kanan, baru diteruskan dengan memenuhi sebelah kiri imam dan kirinya lagi sampai penuh.

4. Jika makmumnya laki-laki dan perempuan, maka makmum laki-laki di depan, lalu makmum perempuan di belakang makmum laki-laki. Ini berlaku untuk jumlah berapapun makmumnya. Cara menyusun shafnya dimulai dari tengah (tepat di belakang imam), lalu untuk lebih afdal dengan memenuhi dulu sisi kanan dari belakang imam diteruskan dari belakang imam ke kiri.

5. Imam perempuan jika diikuti oleh makmum perempuan mengikuti tatacara sebagai berikut:
Untuk makmum seorang, berdiri di sebelah kanan imam:

Untuk makmum perempuan lebih dari seorang dan bahkan dengan shaf yang lebih dari satu, posisi imam berada di tengah-tengah shaf pertama, lalu shaf berikutnya berjajar di belakangnya:

Itulah Pembahasan Singkat Mengenai Sholat Berjamaah, Semoga Para Reader Dapat Memahami, Silakan KirimKan Pertanyaan melalui Kolom Komentar..

"Bila Ada Kesalahan dalam penulisan Dan lain nya Mohon di maafkan, Syukran"

Di Baca
Di Pahami
Di Amalkan
Insya Allah

Wassalamu'Alaikum'Warohmatullah
wabarokatuh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulisan Dan Pengucapan Salam

Allah Mencintai Bersin Dan Membenci Menguap

BERSIN DALAM ISLAM